Negara Kecil yang Berambisi Memimpin Penjelajahan Antariksa

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 26 Juli 2018 18:11 WIB
Sejumlah perusahaan tambang antariksa membuka cabang di Luksemburg. (Foto: Getty)
Share :

Kerangka antariksa Luksemburg memiliki perbedaan penting dari kerangka AS. AS mengharuskan perusahaan memiliki lebih dari 50% ekuitas yang disokong pemerintah, sedangkan Luksemburg tidak mengajukan syarat seperti itu.

Negara Eropa yang kecil itu, yang disebut sebagai negara terkaya di dunia oleh IMF berdasarkan PDB per kapitanya, telah dituduh sebagai surga pajak. Luksemburg memang menawarkan serangkaian insentif dan manfaat pajak, termasuk pajak yang sangat rendah untuk repatriasi kapital.

Keikutsertaan Luksemburg dalam perlombaan antariksa pada 2016 menarik perusahaan-perusahaan terbesar AS di bidangnya, antara lain Deep Space Industries dan Planetary Resources, perusahaan AS yang disokong taipan Sir Richard Branson dan pendiri Google Larry Page.

Planetary Resources, salah satu pemain lama dalam industri antariksa, menjual saham senilai $28 juta (hampir Rp406 miliar) kepada Luksemburg.

Jumlah ekuitas tepatnya tidak pernah diungkap, namun pimpinan perusahaan tesebut mengakui bahwa Luksemburg adalah salah satu investor terbesarnya.

Undang-Undang Sumber Daya Antariksa Luksemburg membuka gerbang bagi investasi. Menteri ekonomi kini mengatakan bahwa industri antariksa menyumbang 1,8% pada PDB negara, rasio terbesar di antara negara-negara Uni Eropa.

Namun kendati nilai investasi yang besar, pertambangan antariksa adalah industri yang juga menyoroti celah hukum yang ambigu.

"Tidak jelas apakah hukum antariksa internasional mengizinkan suatu negara untuk memberikan hak properti pada sumber daya alam yang ditambang di ruang angkasa," menurut studi Allen dan Overy, firma hukum yang berbasis di Luksemburg.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya