CARACAS - Venezuela lumpuh sejak Selasa, 21 Agustus setelah negara itu meluncurkan mata uang baru untuk menangani keambrukan ekonomi.
Ribuan usaha ditutup sementara untuk menyesuaikan diri dengan mata uang baru "bolivar yang berdaulat", dan puluhan ribu pekerja memilih tinggal di rumah.
Uang kertas baru diluncurkan oleh Presiden Nicolás Maduro pada Senin, dengan mengganti nama mata uang bolivar lama, dan merevaluasi nilainya.
Pemerintah mengatakan langkah ini akan mengatasi inflasi yang melonjak, tetapi para pengamat mengatakan hal itu justru bisa membuat krisis jadi lebih buruk. Uang kertas itu mulai beredar pada Selasa.
Mata uang baru ini memotong nilai mata uang lama yang disebut 'Bolivar Perkasa,' dengan lima angka nol, atau per ratus ribu: Satu juta Bolivar lama sama dihargai dengan 10 Bolivar baru.
Itu berarti secangkir kopi di ibukota Caracas yang bulan lalu harus dibeli seharga 2,5 juta dengan mata uang lama, sekarang harganya dengan mata uang baru yang disebut Bolivar berdaulat, adalah 25 Bolivar.