Inggris Buru Dua Mata-Mata Rusia Terduga Pelaku Serangan Racun Saraf

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 06 September 2018 11:02 WIB
Ruslan Boshirov (ki) dan Alexander Petrov diyakini sebagai pelaku serangan racun syaraf terhadap Srgey Skripal. (Foto: AFP)
Share :

LONDON – Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan, dua mata-mata Rusia telah melakukan serangan gas saraf terhadap mantan koleganya di Inggris. Kejaksaan Agung Inggris telah mengumumkan identitas kedua mata-mata tersebut dan memerintahkan penangkapan mereka.

Kejaksaan Inggris telah mengumumkan tuduhan terhadap Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, dua orang yang diyakini sebagai mata-mata Rusia, atas tuduhan percobaan pembunuhan terhdap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia dengan racun syaraf Novichok di Salisbury pada 4 Maret lalu.

BACA JUGA: Putin: Tidak Masuk Akal Rusia Racuni Mantan Mata-Mata

Theresa May menyebut Petrov dan Boshirov sebagai “petugas dari dinas intelijen Rusia, GRU” dan mengatakan bahwa serangan terhadap Skripal telah disetujui oleh pejabat tinggi Rusia.

London dan sekutu-sekutunya telah berulangkali menuduh Moskow bertanggungjawab atas serangan terhadap Skripal. Tuduhan tersebut telah dibantah keras oleh Kremlin dan menimbulkan kemarahan pemerintah Rusia.

Kasus peracunan Skripal telah menyebabkan ketegangan diplomatik antara kedua negara yang menyebabkan pengusiran puluhan diplomat dari kedua belah pihak.

Rusia kembali membantah terlibat dalam serangan terhadap Skripal menyusul pengumuman identitas kedua tersangka pada Rabu. Dalam pernyataannya, kementerian luar negeri Rusia menuntut digelarnya sebuah penyelidikan yang objektif, transparan dan independen.

"Tuduhan tak berdasar sedang dilontarkan terhadap Rusia ... dan tuntutan tidak masuk akal sedang dibuat untuk penjelasan sehubungan dengan situasi yang tidak ada hubungannya dengan kami," demikian pernyataan dari kementerian luar negeri Rusia yang dilansir AFP, Kamis (6/9/2018).

"Aih-alih melakukan investigasi independen, obyektif dan transparan ... London terus terlibat dalam diplomasi megafon anti-Rusia, melanjutkan propagandanya."

BACA JUGA: Diracun dengan Novichok, Kondisi Putri Mantan Mata-Mata Rusia Sudah Membaik

Inggris telah meminta diadakannya pertemuan Dewan Keamanan yang kemungkinan akan digelar pada Kamis, untuk menyampaikan perkembangan mengenai situasi yang terjadi terkait dengan kasus ini.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk London, Woody Johnson, dalam tweetnya mengatakan : "AS dan Inggris berdiri bersama-sama dalam meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan agresi di tanah Inggris."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya