Kelly Brunt, ahli glasiologi NASA sekaligus peneliti Universitas Maryland, Amerika Serikat mengatakan, proses pembentukannya hampir mirip dengan kuku yang tumbuh terlalu panjang lalu retak di bagian ujungnya. Ia mengatakan bongkahan-bongkahan es itu sering berbentuk geometris.
"Hal yang membuat temuan ini tak biasa karena bentuknya yang persis segi empat atau seperti persegi panjang," tambahnya.
Bongkahan es ini berasal dari lempengan es Larsen C yang runtuh di Semenanjung Antartika. Tapi dari foto itu sulit untuk mengetahui berapa ukuran es tersebut, kendati para ahli memperkirakan panjangnya mungkin lebih dari 1,6 kilometer.
Dan, seperti halnya gunung es, bagian yang terlihat di permukaan biasanya hanya terdiri dari sebagian kecil dari besarnya benda tersebut - dalam hal ini mungkin hanya sekitar 10 persen saja dari ukuran sebenarnya -sisanya, 90 persen, terendam di bawah air.
(Awaludin)