JATUHNYA pesawat Lion Air JT-610 yang mengangkut 189 orang pada Senin (29/10) adalah kecelakaan terparah kedua dalam sejarah penerbangan Indonesia yang terjadi di tengah membaiknya rekor keselamatan, menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Insiden ini "sangat mengejutkan" karena catatan kecelakaan pesawat di Indonesia "menurun drastis", kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.
Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 ini jatuh di perairan seputar Karawang, Jawa Barat, tak lama setelah lepas landas dari Jakarta menuju Pangkal Pinang.
"(Kecelakaan) ini sangat mengagetkan saya, semua sudah membaik, kecelakaan sudah berkurang sangat drastis, kenapa ini muncul," kata Soerjanto kepada BBC News Indonesia.
Ia mengatakan kecelakaan Lion Air ini adalah yang terparah kedua sejak Garuda Indonesia Airbus A300 di Medan pada 1997 dengan 234 penumpang dan awak meninggal.
(Baca juga: Log Book Bisa Jadi Petunjuk Ungkap Penyebab Jatuhnya Lion Air, Ini Penjelasannya)
Hal senada diutarakan Greg Waldron dari Flightglobal, perusahaan yang mendata insiden dalam penerbangan-penerbangan dunia.
Menurutnya, kecelakaan terparah dalam sejarah penerbangan Indonesia dialami maskapai Garuda Indonesia yang jatuh di Medan sebelum mendarat pada 26 September 1997.
Kecelakaan terparah ketiga di Indonesia, kata Waldron, adalah pada 28 Desember 2014 ketika AirAsia Airbus A320 jatuh di Selat Karimata dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, dengan korban meninggal 162 orang.
Khusus soal jatuhnya pesawat Lion Air JT610, Waldron mengatakan "inilah kecelakaan besar pertama Boeing 737 Max."
Lion Air memiliki 218 pesawat Boeing jenis baru ini dan secara keseluruhan memesan 238 unit.
(Baca juga: Duka Istri Korban Lion Air JT 610, Ditinggal Suami dalam Kondisi Hamil Anak Pertama)
Menurut Flightglobal, sebelum kecelakaan ini, Lion mengalami 11 kecelakaan besar, dan sejak 2002 maskapai ini telah kehilangan lima pesawat dalam lima kecelakaan.
Catatan kecelakaan Lion Air
Pada tanggal 13 April 2013, Lion Air 737-800 jatuh di perairan Bali. Pesawat hancur namun hanya empat penumpang yang mengalami luka-luka.
Kecelakaan Lion Air sebelumnya terjadi pada 30 November 2004, saat pesawat buatan McDonnel Douglas MD-80 tergelincir di Solo. Dari 156 orang di pesawat, 23 penumpang dan dua awak meninggal.
Pada bulan Juni lalu, Lion Air termasuk tiga penerbangan Indonesia yang tingkat keselamatannya naik menjadi tujuh bintang dari AirlineRatings.com.