JAKARTA - Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Hasil tersebut diperoleh usai melakukan sidang rekonsiliasi.
Kepala Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Kombes Pol Musyafak mengatakan, jenazah pertama teridentifikasi atas nama Candra Kirana, laki-laki berusia 24 tahun, warga Pasar Bhayangkara, Gang Cempaka, Kelurahan Pasar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
"Teridentifikasi melalui aspek medis dan properti, sepatu warna putih dan dicocokkan dengan data CCTV PT Angkasa Pura yang diberikan kepada kami, memang betul penumpang atas nama Candra Kirana naik pesawat Lion, terlihat memakai sepatu persis seperti sepatu yang ada di postmortem," kata Musyafak di RS Polri, Jumat (2/11/2018).
Kedua adalah Monni, perempuan usia 41 tahun, warga Jalan Kartini, nomor 7, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Teridentifikasi melalui medis yaitu adanya gambar tato di bagian tubuh dicocokkan dengan gambar tato yang diberikan pihak pembuat tato," tuturnya.
(Baca juga: Melihat dari Dekat Cara Kerja Tim DVI Identifikasi Penumpang Lion Air)
Ketiga jenazah teridentifikasi sebagai Hizkia Jorry Saroinsong, laki laki usia 23 tahun, warga Jalan Kramat, Kenari, Senen, Jakarta Pusat. "Teridentifikasi melalui sidik jari dan tanda medis," terangnya.
Sementara itu Kapus Inafis Bareskrim Polri Brigjen Hudi Suryanto menambahkan, identifikasi jenazah Hizkia Jorry Saroinsong menggunakan alat dan langsung terkoneksi dengan data e-KTP di Dukcapil.
"Melalui alat ini muncul identitas seorang laki-laki yang sidik jarinya kami buktikan. Namanya Hizkia Jorry Saroinsong," tukasnya.
Dengan begitu Tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 4 orang jenazah. Sebelumnya seorang perempuan bernama Jannatun Cintya Dewi kelahiran 12 September 1994, warga Dusun Prumpon, Sukodono, Jawa Timur lebih dulu berhasil diidentifikasi.
(Qur'anul Hidayat)