Menjelajahi "Pasar Rombeng" di Malang, Geliat Ekonomi Barang Murah Malam Hari

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 17 November 2018 12:29 WIB
Pasar Rombeng atau Pasar Malam menyimpan eksotisme tersendiri (Foto: Avirista/Okezone)
Share :

KOTA MALANG - Hari ini sudah malam, namun geliat ekonomi di pasar satu ini justru mulai menggeliat. Ya Rombeng malam alias Pasar Roma demikian orang Malang menyebutnya.

Berada di sepanjang Jalan Gatot Subroto, salah satu jalan provinsi bagi pengendara menuju Kepanjen dan Blitar, pasar ini memang tak pernah sepi setiap malam harinya. Ratusan orang berjualan di sepanjang trotoar jalan di depan ruko yang sudah tutup saat malam tiba.

Pasar Rombeng Malam atau Roma, memang tak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan Kota Malang dari zaman ke zaman.

Penggagas Pasar Roma, Rosidi menceritakan pasar ini memang sudah ada sejak era tahun 1980-an. Saat itu menurut Rosidi, baru 6 hingga 7 orang yang mulai merintis berjualan di lokasi.

"Memang awal mula kami dan teman - teman yang mencetuskan di tahun 1980-an. Saat itu pertama ada 6 hingga 7 penjual saja," ujar Penggagas Pasar Roma, Rosidi.

Ia menceritakan awal mula Pasar Roma digagas lantaran krisis ekonomi yang mendera Indonesia sekitar sehingga ia bersama warga Jodipan memulai usaha kecil - kecilan apa adanya.

"Namun seiring waktu berkembang pesat perputaran ekonomi dan banyak pedagang datang ke situ," jelas pria yang kini menjadi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jodipan ini.

Saat ini setidaknya 390 pedagang menggantungkan nasib dari berjualan di sepanjang trotoar Jalan Gatot Subroto di malam hari ini.

"Ya jumlahnya sekitar 398 di dua sisinya baik di kelurahan Jodipannya maupun kelurahan Sukoharjo," jelas Rosid kembali.

Pergerakan perekonomian Pasar Malam diakui oleh para pedagang, Muhammad Doli salah satunya. Pedagang sepatu ini membenarkan berkah dari pasar yang dibuka hanya pada malam hari ini.

"Ramai memang, kami sudah 30 tahun berjualan sepatu," ungkap Doli warga Malang.

Menurut Doli, ia hampir setiap hari berjualan tanpa libur di lokasi lapak dagangannya semi permanen di depan ruko milik warga.

"Setiap hari tidak ada liburnya. Jarang libur kecuali ada perlu penting," lanjutnya.

Ya perkembangan Pasar Roma kian pesat setelah tiga kampung wisata muncul di sekitar lokasi yakni kampung warna - warni, kampung tridi, dan kampung biru Arema.

"Kita akui adanya kampung wisata itu berdampak positif ke perekonomian warga. Mereka bisa berwirausaha mengandalkan kampung wisata itu," terang Meidy Hazran.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya