Tanggapi Amien Rais, Mantan Ketum IMM: Biarlah Muhammadiyah Tetap di Jalur Dakwah

Fahreza Rizky, Jurnalis
Kamis 22 November 2018 07:53 WIB
ilustrasi
Share :

JAKARTA - Muhammadiyah dalam kitah Ponorogo pada saat sidang tanwir tahun 1969 menegaskan tidak berpolitik praktis. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2003-2006 Ahmad Rofik.

“Muhammadiyah hanya mengenal politik adiluhung, politik tingkat tinggi, politik yg membicarakan esensi dan politik kebenaran,” tegas Ahmad Rofik, Kamis (22/11/2018)

Menurut Rofik, tidak tepat jika muhammadiyan ditarik ke politik praktis, politik dukung mendukung. Dalam konteks ini, lanjut Rofik, Muhammadiyah tentu sangat memperhatikan kepemimpinan di masa depan dengan melihat kemaslahatan dan memilih yang terbaik.

(Baca Juga: Kritik Amien Rais, IMM Ingin Muhammadiyah Netral di Pilpres 2019)

Rofik menyatakan hal itu sebagai tanggapan atas pernyataan Amien Rais yang akan menjewer Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasher. Haeder mengatakan memberi kebebasan memilih capres-cawapres di Pilpres 2019 kepada warga Muhammadiyah. Namun, Amien Rais seperti mengarahkan Muhammadiyah mendukung capres dan cawapres tertentu.

“Jika ada pemimpin yang menarik narik Muhammadiyah ke wilayah politik praktis, tentu ini telah menyalahi hasil tanwir 1969. Biarlah Muhammadiyah tetap berada di jalur dakwah, jalur pengabdian di bidang pendidikan dan kesehatan serta terus mendorong semangat Indonesia berkemajuan,” tutur Rofik.

Diketahui sebelumnya, Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais menegaskan akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika organisasinya tidak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di pilres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer," ujar Amien Rais, di sela Tablig Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya.

Menurut dia, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader kepada siapa suaranya akan diberikan, sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujud pemimpin yang sesuai harapan.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya