Rofik menyatakan hal itu sebagai tanggapan atas pernyataan Amien Rais yang akan menjewer Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasher. Haeder mengatakan memberi kebebasan memilih capres-cawapres di Pilpres 2019 kepada warga Muhammadiyah. Namun, Amien Rais seperti mengarahkan Muhammadiyah mendukung capres dan cawapres tertentu.
“Jika ada pemimpin yang menarik narik Muhammadiyah ke wilayah politik praktis, tentu ini telah menyalahi hasil tanwir 1969. Biarlah Muhammadiyah tetap berada di jalur dakwah, jalur pengabdian di bidang pendidikan dan kesehatan serta terus mendorong semangat Indonesia berkemajuan,” tutur Rofik.
Diketahui sebelumnya, Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais menegaskan akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika organisasinya tidak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.
"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di pilres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer," ujar Amien Rais, di sela Tablig Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya.
Menurut dia, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan sendiri-sendiri ke kader kepada siapa suaranya akan diberikan, sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujud pemimpin yang sesuai harapan.
(Angkasa Yudhistira)