JAKARTA - Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menganggap acara Reuni 212 jadi tak menarik jika disisipi kepentingan politik berupa dukungan untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Menjadi sangat tidak menarik ketika 212 ini dilabeli dukungan-dukungan politik presiden. Sangat tak menarik," kata Karding saat dihubungi Okezone, Rabu (28/11/2018).
Menurut anggota Komisi III DPR itu, internal Alumni 212 terdiri dari banyak kelompok masyarakat, mulai dari NU, Muhammadiyah, bahkan ada juga pendukung Jokowi. Dukungan ke Prabowo dinilai akan mengecewakan para peserta.
"Kasihan massanya yang bercita-cita datang berjuang untuk keyakinannya harus dibawa masuk ke politik," kata Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
(Baca juga: Novel: Ada Pihak yang Ingin Mendompleng di Momen Reuni Alumni 212)
Diberitakan sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku mempertimbangkan mengundang kandidat capres-cawapres yang akan berlaga di Pemilu 2019 di acara Reuni 212.
Kandidat capres-cawapres yang memiliki rekam jejak dekat dengan Alumni 212 adalah Prabowo-Sandi.
"Sedang dipertimbangkan, didiskusikan, dimusyawarahkan dengan panitia. Sedang dipertimbangkan, apakah ada kemungkinan diundang atau tidak. Kami belum memutuskan," ucap Slamet di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat 9 November 2018.
(Qur'anul Hidayat)