BADAN Pengungsi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 3 juta warga Venezuela meninggalkan tanah air mereka akibat gejolak politik dan krisis ekonomi di sana. Sebagian warga Venezuela terbang ke Eropa, berjalan kaki menuju negara-negara tetangga, atau naik bus ke Peru dan Cile.
Kurangnya makanan dan kesempatan kerja memaksa Julio Guarimán meninggalkan istri dan anak-anaknya di Venezuela.
"Sering saya harus mengatakan sudah makan sehingga istri dan putri saya bisa makan. Setelah itu, saya memutuskan mengambil koper saya dan pergi," ujar Julio Guariman, migran Venezuela di Argentina, sebagaimana dikutip dari VOA, Senin (3/12/2018).
(Baca juga: Dampak Krisis Ekonomi, Lebih dari 1 Juta Warga Venezuela Seberangi Perbatasan)
Julio naik bus yang membawanya ke perbatasan Venezuela-Kolombia. Tanpa uang dan setelah berjalan ratusan kilometer, ia bertemu seseorang yang memberi tumpangan dan membawanya jauh ke selatan.
"Bus terakhir akan berangkat, dan sopirnya bertanya, ke mana saya akan pergi? Saya menjawab akan pergi ke Argentina dan tidak punya uang. Ia mengatakan bisa memberi tumpangan, tapi saya harus duduk di depan. Saya menerima tawaran itu dan ia menurunkan saya di perbatasan dengan Ekuador," ujar Julio.
Ia meneruskan perjalanan selama berjam-jam tanpa makanan. Julio berhenti untuk bekerja di Peru sampai bisa membeli tiket pesawat ke Argentina. Sejak tiba di Buenos Aires, dia bekerja dengan waktu kerja yang panjang dengan harapan segera bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Tidak punya apa-apa untuk dimakan, bekerja lebih dari 14 jam sehari, saya belum berhenti bekerja sejak saya tiba di sini. Tidak bisa diungkapkan. Ketika saya ingat atau melihat mereka di ponsel, saya hanya memikirkan, segera bertemu mereka," ujar Julio.
(Baca juga: Krisis Venezuela: Warga Makan Daging Busuk untuk Bertahan)
Presiden Venezuela Nicolás Maduro menanggapi eksodus itu dengan mendorong warga Venezuela agar kembali pulang.
"Setiap warga Venezuela yang pergi ke luar negeri, karena ilusi palsu, dengan harapan masa depan yang lebih baik, saya sambut dengan terbuka untuk kembali ke Venezuela," ujar Maduro.
Organisasi Internasional untuk Migrasi melaporkan jumlah warga Venezuela yang beremigrasi ke negara lain di Amerika Latin pada tahun lalu saja meningkat sepuluh kali lipat. Hal ini memaksa pemerintah-pemerintah di sana memberikan izin kerja dan bantuan kepada warga Venezuela yang membutuhkan.
(Hantoro)