Julio naik bus yang membawanya ke perbatasan Venezuela-Kolombia. Tanpa uang dan setelah berjalan ratusan kilometer, ia bertemu seseorang yang memberi tumpangan dan membawanya jauh ke selatan.
"Bus terakhir akan berangkat, dan sopirnya bertanya, ke mana saya akan pergi? Saya menjawab akan pergi ke Argentina dan tidak punya uang. Ia mengatakan bisa memberi tumpangan, tapi saya harus duduk di depan. Saya menerima tawaran itu dan ia menurunkan saya di perbatasan dengan Ekuador," ujar Julio.
Ia meneruskan perjalanan selama berjam-jam tanpa makanan. Julio berhenti untuk bekerja di Peru sampai bisa membeli tiket pesawat ke Argentina. Sejak tiba di Buenos Aires, dia bekerja dengan waktu kerja yang panjang dengan harapan segera bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
"Tidak punya apa-apa untuk dimakan, bekerja lebih dari 14 jam sehari, saya belum berhenti bekerja sejak saya tiba di sini. Tidak bisa diungkapkan. Ketika saya ingat atau melihat mereka di ponsel, saya hanya memikirkan, segera bertemu mereka," ujar Julio.