Para pengunjuk rasa disebut sebagai "gilets jaunes" atau rompi kuning karena mereka mengenakan rompi cerah, yang oleh peraturan Prancis diharuskan ada di setiap kendaraan.
BACA JUGA: Protes Kenaikan Harga BBM di Paris, Ratusan Pedemo Akan Diadili
Gerakan unjuk rasa yang dimulai pada 24 November itu tampaknya tidak mempunyai komando yang dapat diidentifikasi secara pasti dan mendapat momentum melalui media sosial. Kekacauan meningkat lebih lanjut pada Sabtu lalu akibat bentrokan di jalanan antara kelompok demonstran dan polisi anti huru hara, dengan aksi yang berpusat di sekitar Arc de Triomphe yang ikonis.
Polisi menangkap 412 orang sehubungan dengan kerusuhan terbaru yang menyebabkan lebih dari 130 orang terluka, termasuk 23 anggota penegak hukum.
(Rahman Asmardika)