Pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Agung (PVMBG)
Setelah gempa, erupsi tidak ada sama sekali. Kata dia, jika gempa Lombok intensitasnya lumayan besar.
Kemungkinan gempa menganggu sistem di bawah permukaan gunung, sehingga gas vulkanik mampu ke luar ke permukaan dengan mudah lantaran diguncang gempa secara terus menerus dengan keras. “Erupsi terjadi akibat akumulasi gas. Sekarang gas sedang berakumulasi, karena digoyang gempa lombok gas jadi keluar berupa hembusan. Sehingga tidak terjadi erupsi. Jadi, kita masih menunggu waktu beberapa saat ke depan untuk memastikan jika Gunung Agung berada di fase menurun. Kalau sudah menurun status pasti diturunkan,” tandasnya.
Pria asal Jawa Barat itu menambahkan, saat ini volume magma di dalam perut Gunung Agung masih di bawah 1 juta meter kubik. volume magma sifatnya dinamis.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Terus Meningkat Sejak Juni 2018. https://t.co/8LAu07ILuF
— Okezone (@okezonenews) December 27, 2018