Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menganggap, pernyataan Prabowo lebih sekadar ingin menunjukkan bagaimana yang bersangkutan merasa tidak peduli dengan data. "Yang penting bagi Prabowo pemerintahan Pak Jokowi jelek," cetusnya.
"Dia akan menjadi juru selamat, padahal yang ingin diselamatkan sudah merasa terselamatkan dengan program dan kebijakan Presiden Jokowi yang sudah banyak bermanfaat untuk rakyat," timpalnya lagi.
Toni memaparkan, berdasarkan data yang kredibel seperti World Bank dan tradingeconomics menyatakan bahwa pengangguran di Indonesia pada tahun 2017 itu hanya lima persen. Sedangkan Haiti pada tahun yang sama disebutkan pengangguran mencapai 14 persen dan Rwanda 16 persen.
"Jadi pesan saya kepada Prabowo mulailah banyak belajar dan mendengar kalau mau bicara, pakai data yang valid dan terverifikasi kebenarannya," ujar Toni menandaskan.
(Rizka Diputra)