JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambangi Kantor Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2018). Kedatangannya untuk mengecek kabar ditemukannya 80 juta surat suara yang telah dicoblos di dalam tujuh kontainer.
"Kami datang kesini karena disini ada data lengkap kedatangan kontainer secara dari luar negeri. Karena kan kabarnya ada yang dari Tiongkok," kata Ketua KPU RI Arief Budiman, di lokasi.
Arief ditemani dengan komisioner KPU lainnya, yakni Hasyim Asyari, Pramono Ubaid, Viryan dan juga didampingi oleh anggota KPU Provinsi DKI Jakarta. Mereka langsung memasuki ruangan untuk mengecek dokumen barang yang masuk ke Indonesia.
"Kita masuk dulu ya. Nanti kita kasih infonya," Ujarnya.
Tak selang lama, komisioner Bawaslu seperti Muhammad Afiffudin dan Rahmat Bagja pun turut hadir untuk ikut pengecekan secara langsung terkait kabar tersebut.
Sebelumnya, Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan belum ada pencetakan surat suara pemilu hingga saat ini. "Tidak ada (soal temuan tujuh kontainer). Surat suara itu belum dicetak. Jadi dari mana surat suaranya," ujarnya.
Dia memastikan, tak ada surat suara yang sudah tercecer kemudian tercoblos.
"Pasti tidak ada. Tidak mungkin. Dipastikan tidak ada surat suara yang saat ini keluar karena memang belum dicetak," tegas Pramono.
Isu tentang penemuan surat suara ini mengemuka setelah Wakil Sekjen Demokrat, Andi Arief, menyampaikan hal tersebut di akun Twitternya pada Rabu. Dalam cuitan yang diunggah Andi pukul 20.05 WIB.
'Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di tanjung Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar'.
Namun, cuitan itu sudah dihapus oleh Andi sendiri beberapa saat kemudian.
(Awaludin)