Curhat Driver Ojol: Kalau Tanya Rute ke Konsumen Dikomentari Cerewet

Pelanggan ojek online bernama Enih Nurhaeni juga menyampaikan tak terlalu mempermasalahkan pengemudi ojol yang melihat GPS di atas speedometer. Selama ini, dia juga tak menemukan pengemudi ojol yang memegang stang dengan satu tangan.

“Kalau pengemudinya bermain HP, memegang dengan tangan, saya kira selama ini belum pernah menemuinya. Biasanya ya di depan itu di atas speedometer. Mereka hanya lihat sekilas saja. Karena saya rute biasanya jalan besar, jadi sudah pada tahu jalannya,” kaata Enih.

(Baca Juga: Larangan Penggunaan GPS bagi Ojek Online Masih Perlu Sosialisasi) 

Meski demikian, warga Banyumanik Semarang itu menambahkan, tak akan segan menegur pengemudi ojol yang dianggap membahayakan ketika di jalan. Sebab, jika mengemudi dengan konsentrasi yang terbagi dengan mengoperasikan ponsel maka akan sangat berbahaya.

“Ya tentu kita khawatir jika driver online berkendara sambil mainan HP. Khawatir terjadi tabarakan, atau malah ditabrak karena pengemudinya tak fokus di jalan. Akan ditegur lah jika sudah seperti itu,” lugas dia.

 

Ibu tiga anak tersebut mengaku hampir setiap hari menggunakan jasa ojek online. Tak hanya satu operator, dia pun memasang beberapa aplikasi ojol. Selain alasan tarif, dia juga membandingkan pelayanan yang diberikan dari masing-masing operator.

“Baik. Sangat baik pelayanan mereka. Biasanya mereka datang paling lama lima menit setelah kita pesan. Kalau pakai jasa ojol rasanya lebih aman, karena kan transaksi pesan segala macam masuk history, jadi driver-nya siapa, nopol berapa, ada semua informasinya,” ungkapnya.

Kehadiran ojek online dalam beberapa tahun terakhir sangat dibutuhkannya. Apalagi, taksi online juga hadir tak lama setelah ojol masuk Kota Semarang. Kedua jenis armada itu kini menjadi andalan untuk berangkat ke sekolah maupun belanja ke pasar.

“Tak hanya saya, ojek online ini juga untuk anak-anak. Nah kalau mau barengan pergi, baru pesan taksi online. Enak, bisa langsung tempat tujuan. Kemudian kita juga dijemput di tempat. Itu sangat-sangat membantu sekali, beda dengan ojek konvensional yang mendatangi pangkalan,” tandasnya.

(Fiddy Anggriawan )