“Aku ingin sekali jadi pemadam kebakaran kak, biar dapat pahala,” katanya dengan senyum lepas di bibirnya saat ditemui, pekan lalu.
Ipul bersyukur bisa belajar di TPA. “Terima kasih ya kak, aku senang sekali kakak datang ke sini dan mengajari Ipul,” katanya kepada para mahasiswa yang jadi relawan di sana.
Pendiri TPA Al-Fadhil, Santoso mengatakan Ipul adalah satu dari 50 murit yang kini belajar di TPA yang dibangun sejak 2014. Menurutnya TPA itu didirikan untuk membantu anak-anak kurang mampu dan putus sekolah.
“Kami hanya bisa membantu dengan lillahita’ala dengan membangun TPA kecil ini,” kata Santoso.
Santoso rela sebagian rumahnya menjadi ruang belajar agar anak-anak bisa leluasa dan nyaman.