Ini Kronologi Kericuhan di Rutan Solo

Agregasi Solopos, Jurnalis
Kamis 10 Januari 2019 16:15 WIB
Foto Ilustrasi shutterstock
Share :

SOLO - Enam tahanan dan narapidana (napi) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 A Solo terpaksa dipindah ke rutan/lembaga pemasyarakatan (LP) lain lantaran memicu keributan antarnapi di rutan tersebut, Kamis (10/1/2019).

Pantauan di lokasi, keributan di kompleks Rutan Solo terjadi pada Kamis pagi saat sekitar 30 orang datang membesuk salah satu tahanan bernama Ikhsan. Ikhsan merupakan tahanan kasus kepemilikan senjata tajam di Purwosari.

Beberapa waktu sebelumnya, Ikhsan bersama Tedi dan Komari, keduanya juga tahanan kasus kepemilikan senjata tajam dan pengeroyokan, melakukan sweeping ke salah satu blok dan mendapati ada napi yang sedang bermain kartu.

Tiga orang itu meneriaki napi yang sedang bermain kartu bahwa kegiatan mereka haram. Mereka juga memukuli napi yang sedangkan bermain kartu.

 (Baca juga: Teriak "Jihad", Ratusan Orang Berpenutup Kepala Memaksa Masuk Rutan Solo)

Napi yang sedang bermain kartu tak terima dipukuli kemudian melapor ke teman-teman satu blok mereka. Pada Sabtu (29/12/2018), saat pintu blok dibuka, terjadi keributan. Masalah ini berhasil diselesaikan.

Selanjutnya, pada Kamis (10/1/2019), sekitar 30 orang datang membesuk Ikhsan. Napi dan tahanan lain melihat 30 orang sekaligus diizinkan masuk ke dalam Rutan untuk membesuk dan memprotes karena sesuai aturan sekali besuk maksimal lima orang.

 

Para napi dan tahanan itu tidak terima dan berteriak-teriak memprotes. Dari pembesuk tidak terima diteriaki kemudian membanting pot di dekat area kunjungan dan melempar pot itu ke dalam blok tahanan dan terjadilah keributan.

Para pembesuk yang berjumlah sekitar 30 orang itu kemudian memanggil rekan-rekan mereka yang ada di luar. Ada 200-an orang yang datang ke depan Rutan dan memaksa hendak masuk.

Selang beberapa lama, para pembesuk yang ada di dalam akhirnya keluar. Wakapolresta Surakarta AKBP Andy Rifai mengatakan keributan terjadi karena miskomunikasi di antara penghuni Rutan.

"Benturan fisik sudah bisa kami redam. Situasi di dalam sudah kondusif. Penyebab masih kami koordinasikan dengan kepala Rutan," jelas Andy.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya