TKN Jokowi-Ma'ruf Nilai Perubahan Visi Misi Prabowo-Sandiaga Bingungkan Rakyat

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Jum'at 11 Januari 2019 15:25 WIB
Juru bicara TKN Jokowi-KH Maruf, Ace Hasan. Foto/Okezone
Share :

JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Mar’ruf Amin menilai visi misi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membingungkan rakyat.

Ace Hasan Syadzily, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf dalam peryataan tertulisnya kepada Okezone, Jumat (11/1/2019) mengatakan, Tim Prabowo-Sandi semakin aneh karena mengubah visi misi yang sebelumnya telah dibuat.

“Setelah ditolak KPU, mereka ngeles bahwa visi-misi yang diserahkan tanggal 9 januari 2018 ke KPU, bukan buat KPU, tapi buat rakyat,” kata dia.

“Artinya, paslon 2 punya dua visi-misi. Hal ini akan membuat rakyat makin bingung, yang mana jadi pegangan mereka. Mana yang akan jadi dasar kontrak politik dengan rakyat,” tambah politikus Partai Golkar itu.

BPN Prabowo-Sandiaga mengubah visi misi yang sebelumnya telah diserahkan ke KPU. Salah satu yang diubah adalah poin misi nomor 3 dengan menambahkan isu hak asasi manusia (HAM).

Baca: Tambahkan Isu HAM dan Slogan Indonesia Menang, Ini Salinan Lengkap Perubahan Visi Misi Prabowo-Sandiaga

Baca: TKN Poles Ma'ruf Amin Jelang Debat Pilpres 2019

Ace menyebut BPN Prabowo-Sandiaga tidak siap dengan konsep membangun bangsa, karena mengubah visi misi pasangan 02. Ia mengatakan, Tim Prabowo-Sandiaga inkonsistensi.

“Padahal, selama ini mereka selalu menyerang kami dengan tuduhan kami tidak siap menyampaikan visi misi. Fakta sebenarnya ternyata justru mereka tidak siap dengan konsepnya. Jangankan untuk memaparkan, konsepnya saja ganda seperti itu,” tutur dia.

Ace menjelaskan, visi misi kandidat Pilpres ibarat sebuah kontrak politik antara pasangan calon dengan pemilih. “Asumsinya, pemilih akan membaca dan mencerminkan apa saja items kontrak politik yang dijanjikan paslon,” ujarnya.

Ace menganggap perubahan visi misi akan dijadikan alasan oleh Prabowo-Sandiaga untuk menepis setiap pertanyaan. Demikian saat debat, pasangan calon 02 dinilainya akan merujuk pada dua dokumen yang berbeda.

“Ini juga akan menyulitkan panelis yang sudah ditetapkan oleh KPU karena dua dokumen. Ini memperlihatkan palson 02 tidak siap dengan tawaran gagasan segar. Selain itu, dengan adanya dua dokumen ini, rakyat akan bisa ditipu dengan mudah. Jadi, ini sebuah hal yang memalukan dalam sejarah demokrasi di Indoensia,” kata Ace. (fzy)

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya