JAKARTA - Debat capres sudah berlangsung sekali pada 17 Januari 2019. Namun, beberapa kalangan memandang debat tersebut belum menyentuh langsung pada masalah yang dirasakan masyarakat.
Pada debat tersebut, masing-masing pasangan calon baik Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sadiaga Uno pun telah menyampaikan visi-misinya. Lantas, apakah program-program yang ditawarkan para kandidat sejalan dengan harapan generasi milenial?
Berdasar hasil survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS) menemukan isu ekonomi seperti lapangan kerja dan isu politik yaitu korupsi menjadi kepedulian milenial. Resolusi milenial di tahun politik ini didominasi isu lapangan kerja sebesar 24,1 persen dan isu korupsi 13,2 persen.
“Resolusi selanjutnya adalah harapan Indonesia jadi negara maju (11,5 persen), lingkungan hidup (8,3 persen), kualitas pendidikan (5,4 persen), layanan kesehatan (3,8 persen), perumahan (2,1 persen), dan lainnya (16,2 persen),” uajr Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta, Senin (28/1/2019).
(Baca Juga: Survei Membuktikan: 49,3% Generasi Milenial Memilih Jokowi)
Ilustrasi
Sementara sisanya 15,4 persen, tidak tahu atau tidak menjawab.
Dalam survei tersebut, Jokowi memenangkan Pilpres 2014 lalu dengan janji menciptakan 10 juta lapangan kerja. Sebaliknya, kubu penantang Prabowo-Sandi pun melontarkan janji serupa yaitu penciptaan lapangan kerja dan menurunkan harga kebutuhan pokok. “Pilpres kali ini jadi semacam rematch tidak hanya dari sisi kandidat tetapi juga janji politik,” kata Okta.
Saat ini, sambunngya, generasi milenial mencakup mereka yang masih menempuh pendidikan tinggi hingga dunia kerja. Lapangan kerja, menurut Okta adalah harapan dan pengalaman keseharian milenial.
Alih-alih fokus pada satu pekerjaan tetap, milenial lebih menginginkan fleksibilitas dan menyukai sektor ekonomi kreatif dibanding bidang-bidang industri lama seperti migas.
Ilustrasi
Sementara itu, isu korupsi adalah isu politik yang paling dipedulikan, di tengah pandangan bahwa milenial cenderung apolitis. “Pernyataan Prabowo dalam debat capres bahwa korupsi kecil itu tidak apa-apa bisa menjadi backfire, bisa kehilangan dukungan milenial,” kata Okta.
Sebaliknya, kubu petahana pun ditagih komitmennya untuk prioritas memberantas korupsi. “Dalam debat capres, Jokowi menuding Gerindra banyak menampung calon anggota legislatif mantan terpidana korupsi,” lanjut Okta.
Tidak hanya Gerindra, caleg-caleg eks-koruptor diketahui ada di hampir semua partai politik, baik di kubu petahana maupun oposisi. Tiga parpol yang bersih dari caleg koruptor adalah PKB, PPP, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Survei CPCS dilakukan pada 2-11 Januari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilih pemula dan milenial yang berusia antara 17 hingga 35 tahun mencakup 34,3 persen responden.
(Angkasa Yudhistira)