KUPANG - Aksi turun ke masyarakat yang dilalukan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno untuk meraup simpati masyarakat terus mendapatkan tantangan. Betapa tidak, bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta itu seyogyanya mendapatkan sambutan meriah warga di tengah hiruk pikuk masa kampanye ini, namun kenyataannya malah sebaliknya.
Safari politiknya di sejumlah daerah malah ditolak warga. Jika tak ditolak, Sandiaga akan disambut dengan spanduk, pekikan dan nyanyian dukungan untuk calon presiden Joko Widodo (Jokowi).
Aksi tolak Sandiaga, menurut catatan media ini sudah berlangsung sejak 11 Desember 2018 silam hingga Senin 25 Februari 2019 ini. Pada Selasa 11 Desember 2018 lalu, Sandiaga ditolak saat mengunjungi Pusat Pasar Tradisional Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara.
(Baca Juga: Sandiaga Uno Ditolak Pedagang saat Blusukan di Pasar)
Berharap dapat simpati warga, Sandiaga Uno malah mendapat penolakan melalui tulisan sebuah spanduk. Adalah Hendrijon Sihotang, seorang pedagang di pasar itu yang menuliskan penolakan untuk Sandiaga dan menempelkannya di warung tempat dagangannya.
Bukannya takut, Hendrijon Sihotang dengan tegas menyatakan bahwa dirinya menolak kehadiran cawapres nomor urut 02 karena dia telah memilih capres nomor urut 01 Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
Di Banyuwangi, blusukan Sandiaga Uno disambut spanduk ucapan selamat datang dari pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Kejadian itu terjadi pada Kamis 21 Februari 2019, saat Sandiaga melakukan kunjungan ke Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Beberapa spanduk ucapan selamat datang tersebut dipasang di jalan utama menuju Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyyin di Dusun Krajan 1, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Salah satu spanduk bertuliskan "Selamat datang Bapak Sandiaga Uno. Anda memasuki kawasan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin".
Spanduk lain bertuliskan "Selamat datang Sandiaga Salahuddin Uno calon wakil presiden Republik Indonesia di Kabupaten Banyuwangi. Tapi mohon maaf... pilihan kami tetap Jokowi- Ma'ruf Amin. #2019pilihjokowi. 17 April 2019, coblos Jokowi-Ma'ruf Amin".
Segendang sepenarian, safari poliik Sandiaga Uno ke Bojonegoro, Jawa Timur juga disambut poster Jokowi. Tak sekadar poster Jokowi, sekelompok warga yang sudah menantinya malah meneriakan kalimat yang mendukung capres nomor urut 01.
Menanggapi aksi itu, Sandiaga lalu menyapa para pendukung nomor urut 01 tersebut lantas mengalungkan sorban ke seorang pria dari kelompok pendukung Jokowi-Ma’ruf. Usai memberikan sorban ke pria pendukung Jokowi-Ma’ruf, Sandi melanjutkan perjalanannya menuju Soto Ayam Rajawali Bu Mar dengan berlari.
Setibanya di lokasi, belum tampak pendukung Sandiaga Uno. Kendati demikian, ia tetap melanjutkan sarapan. Tak berselang lama sekelompok orang berjumlah 10 orang ini menyambut Sandi dengan poster dan berteriak menyebut calon presiden nomor urut 01.
Di Pulau Dewata, lagi-lagi Sandiaga ditolak dengan sejumlah spanduk. Sebuah spanduk bertuliskan 'Bali Basis 01 Jokowi-Amin' dibawa sejumlah warga saat menyambut kedatangan rombongan cawapres 02 itu.
Penyambutan isinya menolak yang dilakukan warga Bali itu sudah dimulai sejak rombongan Sandiaga keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Massa terlihat membentangkan spanduk 'Bali basis 01 Jokowi-Amin' sambil mengacungkan satu jari atau jempolnya. "Jokowi... Jokowi," ucap massa.
(Baca Juga: Rombongan Sandiaga Uno di Banyuwangi Disambut Pendukung Jokowi, Suasana Tegang)
Tak hanya itu, dalam perjalanan dari Gianyar menuju lokasi kampanye lainnya, massa yang membawa spanduk serupa juga kembali menyambut Sandiaga. Mereka berdiri di tepi jalan sambil bersorak menyebut nama Jokowi-Ma'ruf Amin. Ada juga spanduk-spanduk 'Tak Akan Pilih #Sandiwara pilih Jokowi saja' yang dipasang di lokasi Sandiaga berkampanye di Klungkung. Spanduk itu dipasang bersebelahan dengan spanduk penyambutan Sandiaga.
Penyambutan ala penolakan yang ditujukan untuk cawapres 02 Sandiaga Salahudin Uno juga terjadi hari ini, Senin 25 Februari 2019. Saat melakukan kunjungan ke Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dia disambuat sebuah spanduk besar yang dipasang di persimpangan jalan utama kota itu.
Spanduk itu bertuliskan 'Selamat Datang Sandiaga, Anda Memasuki Basis Jokowi-Ma'ruf Amin. Aksi penolakan lain dilakukan di Kota Kupang. Aksi jajaran pendukung Jokowi itu malah dilampiaskan melalui rajutan tulisan di media sosial.
Adalah Rudi Tokan, seorang pendukung Jokowi menyatakan penolakan terhadap Sandiaga menjadi wajar dan beralasan. Sandiaga dinilai menjadi salah satu sosok yang sedang memainkan peran menciptakan politik identitas. Dengan demikian maka patut diduga, Sandiaga tak akan bisa mengedepankan nasionalisme dalam keberagaman.
"Kasus pemilu kepala daerah di DKI Jakarta menjadi momentum nyata praktik politik identitas dimainkan Sandiaga. Dia jangan sekali-kali datang dan meracuni masyarakat NTT yang sedang harmonis kehidupan sosial kemasyarakatannya dinkonteks berbangsa yang berbhineka," kata Rudi kepada Okezone.
Setidaknya argumentasi penolakan yang disampaikan Rudi Tokan tadi, juga menjadi imbas azas penolakan warga di sejumlah daerah lainnya. Atau memang setidaknya pilihan warga sudah terpatri bulat pada pasangan calon 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
(Fiddy Anggriawan )