"Fitnah-fitnah yang menyebar, yang ditujukan pada paslon 01 Jokowi-KH Ma'ruf Amin telah kami sampaikan dan telah kami luruskan tadi. Masyarakat Aceh juga menyadari bahwa fitnah dapat merusak dan memorak-porandakan secara sejarah. Aceh juga sempat porak-poranda gara-gara fitnah," katanya.
(Baca Juga : Ajak Warga Dukung Jokowi, Kelompok Emak-Emak Ini Sosialisasikan Formulir A-5)
Di sisi lain, Ketua Majelis Ulama Indonesia ini juga mengatakan, isu SARA kerap kali digunakan untuk menyerang petahana. Terbaru puisi pendukung Prabowo-Sandi yang dibacakan Neno Warisman, dianggapnya memolitisasi doa Nabi Muhammad untuk kepentingan Pilpres.
"Doa itu memang pernah dibacakan rasullullah, tapi konteksnya doa itu dibacakan ketika menghadapi orang kafir quraish. Ini perang pilpres, bukan perang bunuh-bunuhan, di hadapan para kiai dan pesantren, dan alhamdulillah mereka memahami," ujar Lukmanul.
(Baca Juga : Hasto Ngaku Tak Masalah Diolok Dungu oleh Rocky Gerung tapi Tak Terima KH Agus Salim Dihina)
(Erha Aprili Ramadhoni)