Wanita ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya

ABC News, Jurnalis
Kamis 14 Maret 2019 09:23 WIB
Wanita Australia ISIS (ABC)
Share :

Dia mengaku belum melakukan kontak dengan pihak berwenang Australia.

"Saya belum melihat orang kedutaan sama sekali. Kami tak tahu apa yang terjadi. Kami tak diizinkan memiliki telepon, tak diizinkan berbicara dengan keluarga kami," katanya.

Dia sangat berharap bisa segera keluar dari wilayah tersebut.

"Pada akhirnya, kami ini manusia. Kami memiliki hak asasi manusia," ujarnya.

Dia mengaku keluarganya sudah tahu dia berada di kamp pengungsi karena sempat menghubungi mereka sebelum meninggalkan Baghouz.

Wilayah Suriah utara saat ini dipenuhi sekitar 30.000 anggota keluarga ISIS yang meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.

Pihak berwenang Kurdi menyatakan mereka menyiapkan tiga kali makan sehari bagi wanita dan anak-anak. Mereka juga berusaha semaksimalnya menyiapkan perawatan kesehatan.

Namun mereka mengaku sangat membutuhkan bantuan dan menghendaki negara seperti Australia mengambil kembali warganya.

Juru bicara SDF Mustafa Bali mengatakan sejauh ini belum ada tanggapan atas permintaan bantuan tersebut.

"Jika ada teroris Australia di sini dan kami memulangkannya, mereka mungkin dipenjara dalam waktu singkat. Lalu mereka akan membahayakan penduduk di Australia," katanya.

Sejauh ini puluhan anak-anak meninggal dunia di kamp pengungsi itu.

Awal pekan ini, anak pengantin ISIS asal Inggris Shamima Begum dilaporkan meninggal dunia.

Kematian bayi itu memicu perdebatan di Inggris, apakah akan mengizinkan anak-anak kombatan ISIS kembali ke negara asal orangtua mereka.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya