Perilaku dalam Gerbong MRT, Itukah Cermin Wajah Kita?

Opini, Jurnalis
Minggu 24 Maret 2019 22:29 WIB
Share :

BETAPA susahnya saya mendorong budaya baca di kalangan mahasiswa. Sudah berbagai macam cara saya lakukan. Entah memaksa mereka pergi ke perpustakaan atau wajib membaca sebuah buku untuk direview minggu depan. Alih-alih membaca, ke perpustaan saja mahasiswa jaman sekarang sangat jarang. Kalaupun ke perpustakaan biasanya ngobrol, ketemu teman atau sekadar kongkow-kongkow.

Seorang mahasiswa aktivis pernah berseloroh, “Buru-buru membaca buku pak. Membaca koran saja mereka jarang. Mereka lebih sibuk dengan androidnya masing-masing”.

Saya tentu tidak putus asa. Tetapi saya juga harus sadar bahwa masyarakat kita belum berada dalam budaya baca, tetapi masih berada dalam budaya dengar dan toton. Buktinya, yang berkaitan dengan mendengarkan (radio) atau tonton (televisi) sangat digemari. Sementara itu budaya baca hanya indah dalam wacana, meskipun kemanfaatannya jauh lebih baik.

Banyaknya informasi hoaks yang beredar di media sosial juga salah satu sebabnya karena miskinnya budaya baca masyarakat kita. Kita tidak usah saling menuduh. Tuduh saja diri kita sendiri. Kebiasaan yang selama ini sudah dilakukan tentu tidak akan mudah untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kalaupun bisa, tentu dalam jangka panjang dan tidak mudah dilakukan. Sekali lagi karena sudah menjadi budaya yang melekat pada perilaku kita sehari-hari.

MRT

Beberapa waktu lalu, di media sosial heboh soal kereta Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu baru di Jakarta. Dalam sebuah akun di media sosial tersebar foto seorang ibu-ibu yang bergelantungan di dalam MRT sementara ada teman yang memfotonya. Ada juga seorang ibu juga yang justru menaruh kakinya di kursi sementara banyak kursi kosong. Netizen juga jengkel karena ada sekelompok orang yang makan bareng di lantai dalam stasiun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya