WASHINGTON - Mantan wakil presiden AS Joe Biden mendapat kecaman atas sikap tak pantasnya dengan perempuan.
Biden yang menjadi wakil presiden AS dalam masa pemerintahan Barrack Obama me-twit bahwa ia akan lebih berhati-hati dalam bersikap untuk menghormati orang lain.
"Norma sosial sedang berubah. Saya mengerti itu, dan saya sudah mendengar apa yang dikatakan para perempuan ini," kata Biden yang berusia 76 tahun dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya.
Beberapa perempuan yang merasa tidak nyaman dengan sikap Biden berbicara ke publik dalam beberapa hari terakhir.
Biden menjelaskan bahwa politik selalu terkait membangun hubungan, “tetapi saya akan lebih berhati-hati untuk menghormati ruang pribadi di masa depan."
"Itu tanggung jawab saya dan saya akan memenuhinya," kata Biden, yang sedang mempertimbangkan akan maju dalam pemilihan presiden AS 2020 dari Partai Demokrat.
Seorang perempuan, Amy Lappos mengatakan kepada surat kabar Hartford Courant di Connecticut bercerita ketika bertemu Biden dalam acara penggalangan dana politik 2009. Ia menuturkan bawha Biden mendekapnya, "tidak bersifat seksual, tetapi dia benar-benar memeluk saya."
Social norms are changing. I understand that, and I’ve heard what these women are saying. Politics to me has always been about making connections, but I will be more mindful about respecting personal space in the future. That’s my responsibility and I will meet it. pic.twitter.com/Ya2mf5ODts
— Joe Biden (@JoeBiden) 3 April 2019
Penuduh lain, mantan anggota parlemen negara bagian Nevada, Lucy Flores, mengatakan pada pekan lalu bahwa dia malu ketika Biden mencium bagian belakang kepalanya ketika dia menunggu untuk naik ke panggung pada kampanye lima tahun lalu.
Biden mendapat kecaman pada 2015 karena memijat pundak istri Ash Carter karena suaminya dilantik sebagai menteri pertahanan.
Foto-foto kejadian itu telah beredar secara di interent sehingga Stephanie Carter merilisi pernyataan yang mengatakan bahwa Biden hanyalah "seorang teman dekat yang membantu seseorang melewati hari yang besar, dan untuk itu saya akan selalu berterima kasih."
Biden, dalam sebuah video di Twitter, mengatakan bahwa dalam karir politiknya yang panjang ia "selalu berusaha membuat hubungan manusia. Itu tanggung jawab saya, saya pikir—saya berjabat tangan, saya memeluk orang," katanya.
"Apakah mereka perempuan, laki-laki, muda, tua, aku selalu begitu," katanya. "Begitulah caraku menunjukkan aku peduli pada mereka dan aku mendengarkan."
Tidak Bermaksud Jahat
Mantan wakil presiden dan senator Demokrat dari Delaware itu mengatakan ia tidak pernah menganggap politik itu kaku.
"Aku selalu berpikir ini tentang berhubungan dengan orang," kata Biden.
"Norma sosial sudah mulai berubah. Mereka sudah bergeser, dan batas-batas melindungi ruang pribadi telah diatur ulang dan saya mengerti," katanya. "Saya mengerti."
"Aku mendengar apa yang mereka katakan. Aku memahaminya. Dan aku akan jauh lebih perhatian," katanya.
Mengakhiri videonya, Biden mengatakan bahwa ia telah "bekerja seumur hidup untuk memberdayakan perempuan" dan "mencegah pelecehan."
Senator South Carolina Lindsey Graham mengatakan kepada wartawan bahwa Biden adalah "salah satu orang paling baik yang pernah saya temui."
"Saya tidak percaya sedetik pun bahwa dia bermaksud melakukan kesalahan dan saya bisa mengerti mengapa orang mengambilnya secara berbeda dari yang dia maksud," kata Graham.
"Joe Biden adalah temanku," katanya. "Aku mengenalnya dengan sangat baik. Apa pun yang dia lakukan itu mungkin tidak pantas tetapi tidak berniat jahat."
(Rachmat Fahzry)