KOKOPO – Sebuah gunung berapi yang meletus di Papua Nugini telah menyelimuti sebuah kota dengan debu vulkanis, memaksa sekira 5.000 orang mengungsi dari rumah mereka. Gunung Ulawun, salah satu gunung berapi berbahaya di dunia, mulai memuntahkan lava dan asap tinggi ke udara pada Rabu.
Chris Lagisa, seorang tetua komunitas lokal, mengatakan bahwa orang-orang telah berkumpul di aula gereja untuk melarikan diri dengan truk dan 4x4, memegangi karung-karung berisi barang-barang mereka.
Di ibu kota provinsi, Kimbe, abu vulkanis yang telah dilontarkan lebih dari 13 km ke udara, mengubah siang menjadi seperti malam, mulai berjatuhan di atas mobil dan rumah.
Orang-orang melarikan diri dari gunung berapi disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari abu, yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan, iritasi mata dan masalah kulit. Pada Kamis pagi, foto-foto dari gunung berapi itu memperlihatkan aliran abu yang mulai berkurang.
"Sebagian kolom yang meletus runtuh, mengirimkan bongkahan dan abu mengalir ke sisi-sisi," kata kepala surveyor geodetik Observatorium Gunung Berapi Rabaul, Steve Saunders sebagaimana dilansir AFP, Kamis (27/6/2019).
Laporan awal dari komite bencana provinsi menunjukkan aliran lahar telah memutus jalan utama pantai.
Gunung Ulawun, yang terletak di rantai Kepulauan Bismarck yang terpencil, terdaftar sebagai salah satu dari 16 "Gunung Berapi Dasawarsa" yang ditargetkan untuk penelitian karena memiliki risiko signifikan menimbulkan letusan yang besar dan keras.