JAKARTA – Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan para pendatang di Jakarta Timur harus diatur lantaran beban penduduk Ibu Kota saat ini sudah sangat berat.
"Beban penduduk Jakarta itu sudah terlalu berat untuk itu perlu diatur," ujar Gembong mengutip Antaranews, Kamis (4/7/2019).
Gembong juga mengatakan, hal tersebut bukan berarti Jakarta menutup diri, tetapi Jakarta perlu mengatur untuk warga yang ingin datang ke Ibu Kota agar siap berkompetisi.
"Jadi orang yang akan datang ke Jakarta itu betul-betul dapat berkompetisi mampu menghadapi tantang Jakarta yang berat dengan harapan para pendatang tadi tidak membebani Jakarta," ujar Gembong.
Anggota DPRD dari Fraksi PDIP itu menambahkan, hal utama yang perlu diperhatikan Pemprov DKI adalah para pendatang tersebut harus sudah ada yang menjamin untuk hidup di Jakarta.
"Pertama pendatang itu harus ada yang menjamin datang ke Jakarta jadi tidak terlunta-lunta. Kedua, mereka harus punya kemampuan dan keterampilan. Yang ketiga, ketika tidak mampu berkompetisi, ya harus harus kembali ke kampung halamannya," katanya.
Baca Juga : 37.443 Pendatang Serbu Jakarta Usai Lebaran
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Dhany Sukma mengatakan, pendatang baru di Ibu Kota paling banyak menempati wilayah Jakarta Timur. Hingga saat ini tercatat ada 37.443 pendatang.
"Pendatang itu paling banyak itu di Jakarta Timur, karena banyak kawasan industri dan pasar induk," kata Dhany.
Baca Juga : Anies Yakin Pendatang Baru Tidak Akan Membuat Jakarta Kumuh
(Erha Aprili Ramadhoni)