Guncangan gempa itu, kata Sabar, adanya aktivitas subduksi. Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, namanya. Lempeng Indo-Australia, relatif bergerak ke arah utara. Sementara lempeng Eurasia bergerak ke arah selatan.
Karakteristik gempa bumi yang terjadi pada bagian laut ini memiliki kekuatan mulai dari gempa-gempa kecil hingga gempa besar. Gempa bumi yang terjadi juga bisa berpotensi menimbulkan tsunami jika syarat-syarat terpenuhi.
''Tidak ada yang bisa memperkirakan kapan gempa terjadi begitu juga besaranya. Gempa di Bengkulu adanya aktivitas subduksi,'' jelas Sabar.
Apakah gempa-gempa kecil bisa memicu gempa besar yang memicu gelombang tsunami? Sabar menjelaskan, kejadian tersebut kemungkinan bisa terjadi. Sebab, hal tersebut sempat terjadi pada gempa di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018.
Sebab gempa besar, di Palu sempat diguncang gempa M=6 disusul M=7,4 yang kemudian memicu gelombang tsunami. Namun, kejadian gempa kecil diikuti gempa besar, tergolong jarang terjadi.
''Yang paling sering adalah gempa besar dahulu, baru diikuti gempa-gempa kecil,'' sampai Sabar.