"Sistem peringatan dini gempa dan tsunami sudah dibangun. Namun, hal itu akan percuma bila kepedulian masyarakat terhadap potensi bencana tidak disiapkan," katanya.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan mengatakan 5.744 desa yang ada di seluruh Indonesia rawan terhadap tsunami. Di selatan Jawa saja terdapat 584 desa yang rawan tsunami.
"Karena itu, wilayah selatan Jawa penting untuk memiliki kesiapsiagaan terhadap tsunami karena penduduknya cukup banyak dan menjadi tujuan pariwisata. Bila terjadi tsunami, korbannya akan sangat banyak bila masyarakatnya tidak tangguh," tuturnya.
Lilik mengatakan ekspedisi tersebut merupakan bagian dari program kesiapsiagaan atau pencegahan yang akan dimulai pada Jumat (12/7) di Banyuwangi dibuka Kepala BNPB Doni Monardo.
Pada jumpa pers Ekspedisi Destana Tsunami itu, selain Rahmat dan Lilik, narasumber yang hadir adalah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA, dan koordinator tim penulis Ekspedisi Destana Tsunami Trinirmalaningrum.
(Angkasa Yudhistira)