Sekitar 2,2 juta orang meninggal selama empat tahun pemerintahannya, karena kelaparan, penyiksaan, kelelahan atau penyakit di kamp kerja paksa, atau dipukuli sampai mati selama eksekusi massal.
"Kami dapat memastikan bahwa terdakwa Nuon Chea (93), meninggal malam ini pada 4 Agustus 2019 di rumah sakit Persahabatan Khmer Soviet," kata Neth Pheaktra, juru bicara di Kamar Luar Biasa di Pengadilan Kamboja (ECCC), mengutip Reuters, Senin (5/8/2019).
Dalam pidato pembukaan pada pengadilan 2011, Chea membantah tuduhan genosida terhadapnya.
"Posisi saya dalam revolusi adalah untuk melayani kepentingan bangsa dan rakyat," katanya.
“Penindasan, ketidakadilan memaksa saya untuk mengabdikan diri untuk berjuang demi negara saya. Saya harus meninggalkan keluarga saya untuk membebaskan tanah saya dari penjajahan dan agresi, dan penindasan oleh pencuri yang ingin mencuri tanah kami dan menyapu Kamboja dari muka bumi, ” kata Chea kepada pengadilan.
(Rachmat Fahzry)