Peninggalan Fatmawati di Bengkulu
Sebagai Ibu Negara dari tanah ''Bumi Rafflesia'', istri presiden pertama ini telah banyak berbuat untuk NKRI. Menjahit sang saka merah putih, contohnya. Saat menjahit bendera pusaka itu Fatmawati menggunakan mesin jahit tangan.
Mesin jahit tangan bermerek 'Singer' buatan tahun 1941 yang menghasilkan Sang Saka Merah Putih itu masih tersimpan di rumah Fatmawati, di Jalan Fatmawati No 10 kelurahan Penurunan kecamatan Ratu Samban kota Bengkulu provinsi Bengkulu.
Peninggalan berupa mesin jahit tangan itu tersimpan di salah satu ruang berukuran sekira 3x4 meter di rumah Fatmawati. Di ruangan itu juga terdapat kursi untuk duduk Fatmawati saat menjahit bendera pusaka Merah Putih.
Sebelum di boyong ke Jakarta, semasa kecil hingga menikah Fatmawati tinggal bersama orangtuanya, di bangunan rumah panggung. Rumah adat Bengkulu yang ditempati Fatmawati itu berukuran sekira 12x15 meter.
Rumah panggung itu terdapat satu ruang tamu, dua kamar, satu ruang makan, satu kamar mandi. Di mana rumah itu di bangun kisaran tahun 1915. Hingga saat ini bangunan itu masih berdiri kokoh.
Mayoritas seluruh bangunan rumah itu masih asli. Sebab, sejak berdiri rumah Fatmawati hanya direhabilitasi satu kali, sekira tahun 1990. Rehabilitasi bangunan tersebut semasa Gubernur Alm. Adjis Ahmad.
''Ibu Fatmawati tinggal di sini sebelum menikah dengan Bung Karno,'' jelas Marwan.