PARIS – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak senang Korea Utara kembali meluncurkan rudal berteknologi tinggi, yang langsung diawasi oleh Kim Jong-un.
Militer Korea Selatan mengatakan Korut kembali menembakkan rudal balistik jarak pendek pada Sabtu (25/8) yang mengarah ke laut. Peluncuran roket tersebut merupakan serangkaian kecaman Korut terhadap latihan militer AS-Korsel yang telah berakhir pada bulan ini.
Baca juga: Korut Nilai Uji Rudal Amerika Serikat Bisa Picu Perang Dingin
Baca juga: Korsel Sebut Amerika Serikat Akan Kembali Dialog dengan Korut
Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) menjelaskan bahwa rudal yang ditembakkan adalah senjata "peluncur roket ganda super besar".
Trump yang menghadiri pertemuan para pemimpin negara G7 di Prancis mengecam peluncuran rudal Korut yang terakhir.
"Saya tidak senang tentang itu, tetapi sekali lagi dia tidak melanggar perjanjian," kata Trump.
"Saya membahas (rudal) balistik jarak jauh dan dia tidak bisa melakukannya, dan dia belum melakukannya. Dia menguji rudal jarak pendek, banyak orang menguji rudal itu, bukan hanya dia," tambahnya.
(Rachmat Fahzry)