PM Johnson sebelumnya telah menetapkan bahwa Brexit harus terjadi pada 31 Oktober apa pun keadaannya, yang berarti Inggris akan tetap keluar dari UE meski tidak mencapai kesepakatan dengan blok ekonomi Benua Biru itu.
Sebagai tanggapan atas hasil pemungutan suara itu, Boris Johnson mengatakan dia akan mengajukan mosi untuk menggelar pemilihan umum lebih awal.
Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia tidak punya pilihan selain terus maju dengan upaya untuk menyerukan digelarnya pemilihan umum pada Oktober. Perdana menteri Inggris itu menambahkan: "Rakyat di negara ini harus memilih."
BBC melaporkan bahwa pemerintah bermaksud untuk mengadakan pemilihan pada 15 Oktober, dua hari sebelum KTT penting UE di Brussels. Untuk menyerukan pemilihan di bawah Undang-Undang Parlemen dalam jangka waktu Tetap, Johnson akan membutuhkan dukungan dari Partai Buruh karena ia membutuhkan dukungan dua pertiga dari 650 anggota parlemen Inggris.
(Rachmat Fahzry)