Ditegaskan Ireng, kehadiran Ka BIN bukan hanya sebagai jembatan penghubung melainkan mengkonfirmasi beberapa hal antara lain, pertama keputusan presiden sebagai respon dari permintaan 61 tokoh papua adalah keputusan yang didasari dari produk analisa intelijen yang memberikan wawasan memadai dalam pengambilan keputusan.
Kedua produksi informasi intelijen memberikan kepastian dalam pertimbangan dan rekomendasi kepada presiden untuk membuat keputusan yang selalu bertujuan pengamanan penyelenggaraan pemerintah.
Terakhir menegasikan bahwa hubungan antara intelijen dan pembuatan keputusan adalah kunci dalam konteks kemampuan mengamankan kepentingan negara.
"Karena intelijen harus bersifat akurat untuk memelihara pembuatan keputusan yang valid," tegasnya.
Maka dari itu, lanjut Ireng, kehadiran Ka BIN secara terang-terangan dalam pertemuan ini sebagai salah satu sikap yang baik dan konstruktif, serta layak mendapatkan apresiasi karena telah memperlihatkan wajah organisasi telik sandi ke muka publik dengan tindakan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Tindakan yang relevan untuk mem-back up pemimpin negara dalam memformulasikan kebijakan yang menyangkut kepentingan negara sehingga kepastian keputusan dapat dilindungi," pungkas Ireng.
(Khafid Mardiyansyah)