JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga mantan petinggi PT Garuda Indonesia (Persero), pada hari ini. Tiga petinggi PT Garuda Indonesia akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls Royce PLC.
Ketiganya yakni, mantan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) sekaligus mantan Plh Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia, Muhammad Arif Wibowo; Mantan Eksekutif Project Manager PT Garuda Indonesia, Kapten Agus Wahjudo, serta mantan Direktur Tekhni, dan Pengelola Armad PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno.
"Ketiganya akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ESA (Emirsyah Satar)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).
Baca juga: KPK Periksa 5 Eks Pejabat PT Garuda Indonesia Terkait Suap Pengadaan Pesawat
Dalam perkara ini, mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Bos PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Soetikno Soedarjo telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus 330-300 milik PT Garuda Indonesia dari perusahaan mesin raksasa di dunia, Rolls Royce.
Emirsyah diduga telah menerima sebesar 1,2 juta Euro dan 180 ribu dolar Amerika Serikat dari perusahaan mesin Rolls Royce terkait dengan pengadaan mesin A330-300. Suap tersebut diberikan Rolls Royce kepada Emirsyah dalam bentuk uang dan barang melalui perantara Soetikno Soedarjo.
Baca juga: Mantan Direktur PT Garuda Indonesia Dipanggil KPK Terkait Suap Pesawat
Kemudian, KPK mengidentifikasi adanya dugaan suap dalam pengadaan pesawat selain jenis Airbus. KPK menduga ada indikasi suap dalam pembelian pesawat jenis Bombardier dan Avions de Transport Regional (ATR). Total suap yang berhasil diidentifikasi KPK sebesar Rp100 miliar.
Lantas, KPK menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 untuk PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode 2004-2015. Satu tersangka baru tersebut yakni eks Direktur Teknik dan Pengelola Armada PT. Garuda Indonesia Hadinoto Soedigno.