3.744 Rumah di Bandung Terendam Banjir

CDB Yudistira, Jurnalis
Sabtu 25 Januari 2020 20:08 WIB
ilustrasi
Share :

BANDUNG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Supriyatno mengatakan, curah hujan yang tinggi selama tiga hari beruntun menjadi salah satu faktor penyebab banjir di lima kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Banjir di lima kecamatan, yaitu Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Rancaekek dan Majalaya, disebabkan karena tiga hari berturut-turut curah hujan di wilayah tersebut 551 mm per hari. Ini yang menyebabkan banjir, dan (ketinggian) banjir variasi dari 10 sentimeter hingga 1,6 meter," kata Supriyatno, Sabtu (25/1/2020).

Berdasarkan data BPBD Jabar, 3.744 rumah, empat sekolah, dan 17 rumah ibadah terendam banjir. Sebanyak 77 KK atau 225 jiwa mengungsi, dan 5.640 KK atau 18.636 jiwa terdampak banjir.

Menurut Supriyatno, BPBD berkoordinasi dengan semua stakeholders untuk bahu-membahu dalam penanganan bencana banjir kali ini. Mulai dari komunitas kebencanaan dan kemanusiaan, media, sampai pihak swasta.

"Penanganan kebencanaan ini urusan bersama. Saya berharap kepada semua stakeholders terutama relawan, media, ada dari pemerintah, dan swasta sudah harmoni dan bersinergi. Mudah-mudahan bencana tidak berulang dan tidak ada lagi," ucapnya.

Supriyatno melaporkan, kehadiran Terowongan Nanjung dapat membuat genangan air cepat surut. Namun, kata dia, arus sungai Citarum di Kabupten Bandung menuju terowongan tersebut sedikit tersendat karena endapan lumpur.

"Kementerian PUPR, khususnya BBWS Citarum, untuk memperhatikan sedimentasi yang ada di alur Baleendah dan Curug Jompong. Karena air dari Kertasari yang masuk ke sungai Citarum itu membawa lumpur, sehingga mempercepat perdangkalan di jalur," ucapnya.

Baca Juga : Begini Kondisi Banjir di Kabupaten Bandung saat Ini

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar dan Pemerintah Pusat akan membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir. Salah satunya adalah Flood Way Cisangkuy.

"Dayeuhkolot salah satu pengendali banjirnya sodetan Cisangkuy yang pengerjaannya sudah 50 persen, harusnya air di Dayeuhkolot bisa dibelokkan sampai 90 persen ke (sodetan/flood way) Cisangkuy," kata Emil.

"Nanjung juga sudah berjalan dua duanya terowongan sudah bisa dibuka, pompa-pompa disiagakan, mudah-mudahan kalau sodetan Cisangkuy nanti potensi banjir seperti hari ini bisa dikurangi," tambahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya