DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali pada Senin 27 Januari 2020 menggelar rapat koordinasi antisipasi virus korona dengan semua stakeholder bidang kesehatan. Dalam rakor tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan virus korona mematikan dan dampaknya luar biasa terhadap pariwisata Bali sehingga memerlukan pengendalian yang baik dan terkoordinasi.
"Sebab jika pariwisata kita terdampak, perekonomian Bali juga terdampak," ujarnya, mengutip dari Balipost, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Virus Korona Dikhawatirkan Buat Pariwisata Badung Bali Terguncang
Ia mengatakan, Bali sudah melakukan antisipasi pencegahan di pintu masuk dengan memasang alat deteksi.
Jika dari pemeriksaan ini terdeteksi, jelas dia, Bali sudah siap dengan sarana kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, baik SDM, ruang isolasi, maupun sarana dan prasarana.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dokter Ketut Suarjaya menambahkan bahwa dalam rakor tersebut disimpulkan tiga hal.
Pertama, Bali belum terpapar virus korona. Semua kasus yang dicurigai masih tahap pengawasan dan belum masuk ke ranah suspect.
Baca juga: 106 Orang Meninggal Akibat Virus Korona, 4.239 Positif Terinfeksi
Kedua, Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam memberikan informasi kepada pelaku pariwisata bahwa Bali masih aman dari virus korona.
"Kesimpulan ketiga adalah kesiapsiagaan dan antisipasi masuknya virus korona yang sudah dilakukan di pintu masuk sampai kesiapan sarana dan prasarana serta SDM termasuk protapnya. Di Bali ada tiga rumah sakit rujukan yaitu RSUP Sanglah, BRSU Tabanan, dan RSUD Sanjiwani," ungkapnya.
(Hantoro)