Berbicara di samping Trump, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan Israel harus memiliki kedaulatan di Lembah Yordania. Dia juga mengecam anggapan dari PBB yang menyatakan perluasan permukiman Yahudi melanggar hukum internasional dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan besar.
Namun, rencana perdamaian Trump itu tidak mendapat sambutan positif dari para wakil Palestina. Mereka bahkan mengecam cetak biru yang diprakarsai Trump itu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan menolak rencana Trump tersebut dan menyebutnya sebagai "konspirasi".
"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan televisi dari Ramallah di Tepi Barat.
"Dan kesepakatan Anda adalah konspirasi," tambahnya.