Selama menempuh pendidikan di Xiamen, Dana tergabung dengan pelajar Indonesia, dari berbagai provinsi di Indonesia. Perhimpunan Pelajar Indonesia, Cabang Xiamen, namanya. Namun, kata Dana, dari Bengkulu, hanya seorang diri.
''Dari Xiamen ke Wuhan, 1000 kilometer, cukup jauh. Kalau naik kereta cepat 7 jam perjalanan,'' jelas Dana.
Meskipun sudah berada di Kota Bengkulu, Dana mendapatkan surat keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia, Beijing, tertanggal Rabu 29 Januari 2020, yang berisi:
''Menyikapi merebaknya wabah virus korona di Tiongkok akhir-akhir ini, bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di seluruh Tiongkok, sekiranya tidak ada kepentingan yang mendesak, kami mengimbau untuk kembali ke Indonesia sampai situasi normal kembali,''.
''Sehubungan dengan imbauan tersebut, mohon kiranya agar otoritas setempat dapat memberikan kemudahan dan akses ke luar ke Bandara terdekat untuk Warga Negara Indonesia kembali ke Indonesia,'' tulis dalam surat keterangan itu
Dana tidak mengetahui secara persis kapan akan kembali ke Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China. Sebab, saat ini belum ada keterangan resmi dari kampus akan akan kembali masuk kuliah.
Sementara, Dana musti menyelesaikan pendidikannya di Huaqiau University, Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China, selama satu tahun terhitung sejak masuk pada September 2019 lalu.
''Sekarang masih menunggu surat resmi dari kampus. Belum tahu kapan akan kembali lagi ke Xianmen,'' pungkas Dana.
(Khafid Mardiyansyah)