Hama Ulat Grayak Rusak 7.888 Hektare Lahan Pertanian di NTT

Adi Rianghepat, Jurnalis
Rabu 12 Februari 2020 12:21 WIB
Ulat Grayak (Foto: YouTube/@Agroteknologi Science)
Share :

"Masa bertahan larva sangat lama yang mencapai tiga minggu sehingga tingkat kerusakan tanaman sangat tinggi. Semua tenaga operator sudah turun ke lapangan dan siap membantu obat-obatan kepada petani," terang Abola, yang turut didampingi Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan, Gabrial Gara Beni.

Ia mengakui, pemberantasan hama ulat grayak dengan cara disemprot sedikit mengalami kendala. Sebab, ulat tersebut berlindung di balik daun. "Kita minta partisipasi petani pemilik lahan agar pada pagi hari mematikan ulat secara manual," kata dia.

Dirinya menegaskan, pembasmian ulat ini akan diprioritaskan di Flores Timur yang paling luas lahannya akibat serangan ulat ini. "Bahan kimia sudah habis tapi kita sudah minta ke pusat. Kita akan kerahkan anak sekolah juga Babinsa untuk terlibat dalam gerakan masal membasmi ulat ini," ucap Abola.

Dia juga mengingatkan bahwa ancaman gagal panen cukup tinggi tahun ini imbas menurunya angka produksi, terlebih hujan yang tidak merata.

"Kita akan bahas semua ini dalam rakor dengan seluruh kabupaten/kota pada 12 Februari ini, membahas berapa kira-kira penurunan produksi tahun ini," pungkasnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya