SEOUL - Korea Selatan melaporkan pertambahan 123 kasus virus korona baru, atau Covid-19, yang dikonfirmasi dan kematian keempat akibat virus tersebut. Angka-angk tersebut menjadikan total kasus infeksi virus korona di Negeri Ginseng menjadi 556.
Lebih dari setengah kasus tambahan itu ditemukan berkaitan dengan jemaat Gereja Shincheonji Yesus di Kota Daegu. Infeksi menyebar di kalangan jemaat gereja setelah seorang wanita berusia 61 tahun, yang dikenal sebagai "Pasien 31", dites positif terkena virus pekan lalu.
BACA JUGA: Pasien Virus Korona di Korsel Meningkat Drastis Selama 3 Hari
Wanita itu tidak memiliki catatan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini.
Diwartakan Reuters, Sabtu (23/2/2020), kasus-kasus Korea Selatan sebelumnya dikaitkan dengan China tetapi pusat infeksi kasus-kasus terbaru berpusat di Daegu, sebuah kota berpenduduk sekitar 2,5 juta, dan sebuah rumah sakit di Cheongdo, sebuah daerah dengan sekitar 43.000 orang.
Menanggapi peningkatan tajam dalam kasus baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) pada Jumat, 21 Februari 2020, menjadikan Kota Daegu dan Cheongdo sebagai "zona perawatan khusus".
Sejak wabah Covid-19 pertama teridentifikasi di Korea Selatan pada 20 Januari 2020, empat orang telah meninggal karena virus itu. KCDC melaporkan bahwa pasien keempat yang meninggal pada Minggu, 23 Februari 2020, adalah seorang pria berusia 57 tahun yang berada di rumah sakit Cheongdo.
BACA JUGA: Korea Selatan Publikasikan Data Lokasi Pasien Virus Korona secara Online
Sehari sebelumnya, sembilan dari 39 umat Katolik Korea Selatan yang melakukan ziarah ke Israel awal bulan ini dipastikan telah terinfeksi virus Covid-19.
Gereja-gereja Katolik di kota-kota Daegu dan Gwangju dan tempat lain telah menangguhkan misa dan pertemuan lainnya.
Sementara itu otoritas kesehatan China pada Sabtu, telah melaporkan lebih dari 76.936 kasus infeksi virus korona, dan 2.442 kematian di wilayahnya.
(Rahman Asmardika)