MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
TEHERAN - Iran telah memberlakukan pembatasan parsial pada situs-situs suci dan membatalkan beberapa khotbah Jumat di tengah meningkatnya jumlah kasus dan kematian akibat virus korona Covid-19. Sementara itu, negara tetangganya, Pakistan, telah mengonfirmasi kasus pertama virus korona.
Iran mencatat jumlah tertinggi kematian akibat virus korona di luar China dengan 19 korban meninggal dunia, sementara kasus infeksi yang dikonfirmasi telah mencapai 139, demikian diwartakan Russia Today, Kamis (26/2/2020).
BACA JUGA: Khawatir Wabah Virus Korona, Arab Saudi Hentikan Sementara Pelaksanaan Umrah
Presiden Iran, Hassan Rouhani pada Rabu, 26 Februari 2020 mengatakan bahwa pemerintahnya belum berencana untuk mengkarantina seluruh kota dan kabupaten yang terdampak virus.
Namun, Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan bahwa beberapa pembatasan akan diberlakukan di tempat-tempat suci Syiah tertentu, dan sejumlah khotbah Jumat akan dibatalkan di seluruh negeri. Beberapa sekolah dan universitas telah ditutup sejak pihak berwenang mengumumkan wabah pekan lalu, dan pertandingan sepak bola serta konser dibatalkan.
Negara tetangga Iran, Pakistan mengonfirmasi dua kasus pertama dari penyakit mematikan itu pada Rabu. Kedua pasien yang positif terinfeksi Covid-19 itu baru-baru ini kembali dari Iran, di mana salah satunya bepergian dengan sekelompok peziarah ke kota suci Qom.
Situs-situs suci di Iran menarik jutaan peziarah Syiah setiap tahunnya, dan pihak berwenang di negara-negara tetangga khawatir bahwa orang-orang ini, selain juga arus pelancong bisnis dan turis, dapat mempercepat penyebaran virus korona di seluruh Timur Tengah.
BACA JUGA: Pakar AS Sebut Pandemi Virus Korona Covid-19 Tidak Bisa Dihindari
Seperti halnya di Pakistan, kasus-kasus virus yang telah dilaporkan di Kuwait, Irak, Bahrain, Oman, Lebanon, Uni Emirat Arab, Afghanistan dan Georgia, melibatkan orang-orang yang baru-baru ini mengunjungi Iran.
Hingga saat ini virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu telah menyebar ke 40 negara di dunia dan menginfeksi lebih dari 81.000 orang. Penyakit Covid-19 juga telah menyebabkan sekira 2.770 orang meninggal dunia.
(Rahman Asmardika)