CIREBON - Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu dari 100 rumah sakit di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk penanganan virus korona.
Rumah sakit ini sendiri sudah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana, untuk merawat pasien suspect ataupun paisen positif covid-19 atau virus korona.
Koordinator Tim Dokter penanganan pasien virus korona, dr. Syifa Imelda menjelaskan, di RSD Gunung Jati terdapat empat ruang isolasi yang dikhususkan untuk merawat pasien suspect ataupun paisen positif virus korona. Ruangan tersebut terdiri dari dua ruangan biasa dan satu ruangan ICU.
"Kami memiliki ruang isolasi yang terdiri dari empat ruangan. Dua ruangan biasa dan dua ruangan ICU," kata Syifa saat ditemui Okezone, di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, Jawa Barat. Rabu (3/2/2020).
Syifa memaparkan, empat ruangan isolasi itu sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya ialah ada CCTV untuk memantau pasien, monitor, alat tekanan darah, alat pendeteksi detak nadi, saturasi oksigen, alat respirasi, dan alat pendeteksi suhu. Bahkan, jika pasien mengalami sesak napas, di empat ruang itu sudah tersedia satu unit alat bantu napas atau ventilator.
"Ruangan itu dilengkapi dengan CCTV untuk pemantauan pasien dari luar. Selama 24 jam kami bisa mengawasi pasien dan melihat secara langsung pasien. Selain itu ada juga alat alat tekanan darah, nadi, saturasi oksigen, respirasi, suhu. Jika diperlukan ada ventilator. Semua itu standby di ruang isolasi," ujar Syifa.
Selain fasilitas tersebut, pihak RSD Gunung Jati sudah menyiagakan seluruh tim medis. Menurut Syifa, sampai saat ini sudah ada tiga dokter spesialis paru-paru, yang siap memberikan penanganan dan perawatan terhadap pasien suspect ataupun paisen positif virus korona.
Baca Juga : Stok Masker di Kalimantan Barat Dipastikan Aman
Lebih lanjut ia menuturkan, tim medis di RSD Gunung Jati selalu melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait seperti dengan Dinas Kesehatan, Kemenkes, serta dokter yang menjadi tim ahli virus korona Jawa Barat di RS Hasan Sadikin Bandung.
"Sampai saat ini lebih ke pencegahan dengan APD lengkap. Jika terdeteksi atau terkonfirmasi covid-19, tentunya ada perlakuan khusus dengan tenaga medis," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengimbau agar masyarakat Kota Cirebon tidak bepergian ke luar negeri untuk saat ini. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar mereka terhindar dari penularan virus korona.
Azis mengaku pihaknya tidak takut terhadap virus korona. Ia menyampaikan, seluruh dokter dan tim medis di Kota Cirebon sudah disiagakan. Ia menuturkan, masyarakat Kota Cirebon bisa langsung menghubungi kontak 119 dan 112, apabila merasakan gejala seperti batuk, demam, serta sesak napas.
"Kami tim di rumah sakit sudah siap. Kami akan melakukan rapat terbatas besok. Semua dokter di Kota Cirebon disiagakan. Baik melakukan pencegahan, pemantauan dan penyembuhan. Ada kontak khusus. Kalo di Dinkes 119. 112 juga bisa," ucap Azis.
(Angkasa Yudhistira)