JAKARTA - Rasa khawatir sempat menyelimuti benak Mahatir Muhammad saat mendapat penugasan untuk meliput Wisma Atlet yang dijadikan pemerintah sebagai rumah sakit darurat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Semalaman ia gusar dan sulit tidur lantaran mendapat penugasan tersebut. Namun, jurnalis iNews TV itu mengaku tetap antusias menjalankan tugas dari atasannya karena merupakan bagian dari risiko profesinya.
"Sebagai reporter waktu pertama kali ditugaskan di sana, saya menerima aja ya. Kita siap ketika ditempatkan di tempat yang berbahaya sekalipun. Tapi tetap berhati-hati dan rasional," ujar Mahatir saat berbincang dengan Okezone, Kamis (26/3/2020).
Tak bisa tidur, Mahatir pun membuat minuman dari rebusan jahe merah dan madu. Belakangan kebiasaan ini kerap dilakukannya guna menjaga imunitas tubuhnya agar tidak terinfeksi virus corona.
"Tidak lupa juga pakai masker dan selalu membawa hand sanitizer," kata pria yang masih berusia 26 tahun itu.
Mahatir juga menerapkan physical distancing dalam setiap aktivitasnya meliput pemberitaan Covid-19. Dia percaya dengan menerapkan protokoler kesehatan yang ketat bisa mencegah penularan virus yang pada awalnya muncul dari Wuhan, China itu.
"Kadang kita kan enggak punya tempat duduk saat liputan. Ya, kita menunggu persis di sebelah gerbang Wisma Atlet. Jadi, ya memang agak takut kalau ada yang suspect pernah ke situ dan kita enggak tahu ada virus atau enggak di situ," ucapnya.
Mahatir mengaku mendapat perhatian khusus dari keluarga dan kerabatnya setelah mereka mengetahui dirinya mendapat penugasan meliput penanganan Covid-19.
Kata dia, ibunya menjadi posesif dan sering menelepon untuk menanyakan keadaan dan kabarnya saat dirinya bekerja. Bahkan, lanjutnya, sang adik acap kali membuatkan wedang jahe saat dirinya berada di rumah.
"Sampai sepupu-sepupu selalu direct massage gue di Instagram buat ingetin supaya menjaga kesehatan," kata dia lagi.