Judith, putri Suzanne kemudian membawa ibunya ke dokter.
"Dia pernah mengalami radang paru-paru dan dirawat di rumah sakit pada tahun lalu," kata putri Suzanne kepada Het Laatste Nieuws, beberapa hari setelah kematian ibunya.
Suzanne lalu dirujuk ke rumah sakit, namun dokter yang menanganinya mengatakan, saturasi oksigen Suzanne terlalu rendah. Ia kemudian dirawat sendirian di ruang gawat darurat, putrinya tidak diizinkan menemani agar tidak terpapar virus coona.
"Kamu tidak boleh menangis. Kamu melakukan semua yang kamu bisa. Aku [sudah] memiliki kehidupan yang baik," adalah kata-kata terakhir yang didengar Judith dari ibunya.
Putri Suzanne mengetahui bahwa ibunya terinfeksi virus corona dari seorang perawat yang menghubunginya melalui telepon. Suzanne akhirnya meninggal pada 21 Maret, sehari setelah masuk rumah sakit.