Kisah Pengubur Jenazah Korban Covid-19

KOTA MALANG – Tim Public Safety Center (PSC) 119 Malang menjadi salah satu tenaga medis yang ditugaskan menangani pasien virus corona (Covid-19), termasuk dalam hal penguburan jenazah dan evakuasinya.

Koordinator Tim PSC 119 Malang, Dhana Setiawan mengatakan, ia bersama tujuh rekannya menjadi bagian dari tim yang ditugasi untuk menangani corona, mulai dari sisi evakuasi hingga penguburan jenazah bilamana terjadi kematian.

“Kami mendapat tugas khusus Satgas Covid-19 ini. Ada delapan orang anggotanya,” ucap Dhana, kepada Okezone pada Selasa (7/4/2020).

Dhana menceritakan, meski tergolong tugas yang menakutkan, ia tetap didukung pihak keluarga mengemban misi ini.

“Dari keluarga saya tidak masalah, malah didukung. Apalagi ini tugas dari dulu,” ujarnya.

Menurut Dhana, ada prokotol kesehatan ketat yang dijalankannya di tengah pandemi virus corona ini.

“Yang jelas kalau pulang di rumah, saya selalu mandi. Di kantor pulang mandi, di rumah saya harus mandi air hangat lagi. Ganti pakaian di dalamnya APD, mandi dan harus dicuci supaya tidak ada virus yang menempel,” tuturnya.

Terkait penggunaan pakaian alat pelindung diri (APD), lanjut Dhana, terdapat dua jenis, yaitu APD yang memang bisa dicuci yang sudah disiapkan timnya sendiri dan kedua APD sekali pakai.

“Kalau APD itu kan ada dua. Sekali pakai yang dibuang dan yang bisa dicuci ada timnya sendiri,” ucapnya.

Baca Juga : Gugus Tracking Covid-19: Ada 23 Kluster Penularan di Jawa Timur

Saat bekerja, Dhana selalu berpikiran positif. Hal itu, menurutnya, pikiran negatif bisa berpengaruh terhadap daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terpapar virus corona.

“Harus menjaga stamina, terpenting pikiran. Kalau pikiran kita down, otomatis ke imun tubuh kita berpengaruh,” tuturnya.

Baca Juga : Warga Sampang Meninggal di Malaysia karena Sakit Pinggang

(Erha Aprili Ramadhoni)