Langgar Prosedur Lockdown, 10 Turis di India Tulis Permintaan Maaf 500 Kali

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Senin 13 April 2020 14:59 WIB
Turis di India dihukum menulis "Saya minta maaf" sebanyak 500 kali. (Foto/SCMP)
Share :

NEW DELHI - Sepuluh turis yang melanggar prosedur karantina wilayah alias lockdown di India, dipaksa menulis kata “Saya minta maaf” sebanyak 500 kali.

Para turis itu berasal dari Israel, Meksiko, Australia, dan Austria. Mereka tertangkap sedang berjalan-jelan di Chaurasi Kutia, wilayah yang terkenal saat The Beatles melakukan meditasi.

Melansir AFP, Senin (13/4/2020) petugas polisi setempat, Vinod Sharma mengatakan para turis itu harus menulis "Saya tidak mengikuti aturan lockdown jadi saya minta maaf" sebanyak 500 kali.

Sharma menambahkan, lebih 700 turis asing asal Amerika Serikat (AS), Australia, Meksiko dan Israel yang tinggal di Chaurasi Kutia, melanggar aturan lockdown.

Baca juga: Efek Lockdown, Setelah Tiga Dekade Warga India Bisa Kembali Melihat Pegunungan Himalaya

Polisi mengatakan para turis dizinkan keluar hotel jika ditemani warga setempat. Perusahaan Hotel yang tidak mengikuti perintah akan dikenakan sanksi.

Semnetar itu, tiga polisi mengalami luka berat setelah lockdown di Negara Bagian Punjab, berubah menjadi sebuah aksi kekerasan.

Diwartakan Russia Today, insiden yang terjadi di Patiala, Punjab timur itu bermula saat sekelompok Nihang, orang-orang dari Ordo Sikh, yang membawa senjata tradisional mencoba memasuki sebuah pasar sayur di kota.

Mereka dihentikan oleh staf lokal yang meminta mereka menunjukkan izin jam malam, sehingga menimbulkan pertengkaran.

Keributan itu menarik perhatian para petugas polisi yang berdiri di dekat lokasi, tetapi intervensi mereka membuat keadaan menjadi sangat kacau.

Orang-orang itu mengeluarkan senjata mereka dan menyerang polisi, memotong tangan salah seorang petugas dan melukai beberapa lainnya. Para pelaku berhasil melarikan diri tetapi dikejar dan ditangkap beberapa saat kemudian.

India saat ini mencatat lebih dari 9.200 kasus Covid-19 dan 331 kematian. Negara itu telah memberlakukan penguncian dan jam malam yang ketat secara nasional dalam upaya mencegah penyebaran penyakit.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya