JAKARTA - Seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional Indonesia bernama KH Mas Mansyur meninggal dunia pada 25 April 1946. Dia menghadap ke pangkuan Illahi pada usia yang belum terlalu tua, yaitu 49 tahun. Tak hanya itu, pada hari ke-115 dalam kalender Gregorian itu juga terdapat peristiwa-peristiwa menarik untuk diulas kembali.
Okezone merangkum beberapa peristiwa yang terjadi pada 25 April, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org, pada Sabtu (25/4/2020) :
1859 – Terusan Suez mulai dibangun
Terusan Suez yang terletak di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 163 kilometer yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said di Laut Tengah dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah. Terusan Suez diresmikan tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps.
Terusan ini mengizinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah. Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez.
1925 – Paul von Hindenburg terpilih menjadi presiden Jerman
Paul Ludwig Hans Anton von Beneckendorff und von Hindenburg adalah Presiden Jerman pada masa Republik Weimar. Setelah mendapat pendidikan di sekolah kadet Wahlstatt dan Berlin ia berperang dalam Perang Koniggratz (1866) dan pada Perang Prancis-Rusia (1870-71). Ia naik pangkat menjadi jenderal pada 1903. Hindenburg berhenti dari ketentaraan pada 1911.
1927 - S. Rukiah, penulis perempuan Indonesia lahir di Purwakarta
S. Rukiah juga dikenal dengan nama S. Rukiah Kertapati lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 25 April 1927 dan meninggal di Purwakarta, Jawa Barat, 6 Juni 1996 pada umur 69 tahun. Dia adalah penulis Indonesia, yakni menulis novel, cerita anak, cerpen dan puisi.
1946 - KH Mas Mansyur meninggal dunia
Dia adalah seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional Indonesia. Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo Wonokromo Surabaya. Ayahnya bernama KH. Mas Achmad Marzoeqi, seorang pionir Islam, ahli agama yang terkenal di Jawa Timur pada masanya.