Diisolasi di Rumah Kosong, 2 Pemudik Sragen Nangis Minta Pulang

Joko Piroso, Jurnalis
Rabu 29 April 2020 07:07 WIB
Rumah isolasi pemudik di Sragen yang kosong dan angker. (Foto: Joko Piroso/iNews TV)
Share :

SRAGEN – Dua pemudik di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang dimasukkan ke rumah kosong untuk menjalani isolasi, meminta dispensasi untuk dipulangkan. Pasalnya, para pemudik bandel itu sudah merasa kapok ditempatkan di dalam rumah angker tersebut.

Pemerintah Desa Sepat memang sengaja menyiapkan rumah kosong dan angker bagi warganya yang nekat pulang kampung di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Langkah tegas ini dimaksudkan untuk mencegah persebaran virus corona di sana.

Rumah isolasi itu dahulunya merupakan gudang kosong, kini difungsikan Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk pemudik yang nekat keluar rumah ketika menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Dilaporkan, dua pemudik bandel tersebut dalam dua hari berturut-turut menangis dan meminta Satgas Covid-19 untuk diizinkan menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.

"Para pemudik bandel tersebut akan kembali dimasukkan ke rumah kosong jika nantinya didapati keluar rumah," kata Kepala Desa Sepat Mulyono, seperti dikutip dari iNews TV, Rabu (29/4/2020).

Sementara Heri Susanto, salah satu pemudik yang menjalani karantina di rumah kosong sejak Senin kemarin, mengatakan bahwa dirinya keluar rumah ketika masa isolasi mandiri untuk membelikan mainan anaknya.

"Selama karantina, belum mengalami peristiwa angker atau misterius," ucap perantau dari Lampung ini.

Ia menerangkan, selama menjalani karantina di rumah angker mendapat logisitik dari pemerintah Desa Sepat. Satgas juga melakukan piket bergilir penjagaan.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya